Rabu, 25 April 2012

Cantik Menurut Pandangan Islam Eps. 2




" Dialah Allah yang memberikan rupa kamu dengan sebaik-baik rupa."
(QS. At-Taghaaban:3)
Lantas, jika Allah telah menciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, mengapa masih perlu memaknai cantik?
Karena cantik adalah satu kata yang merangkum wujud indah ciptaan-Nya dalam makna yang paling sebstansial. Cantik tidak hanya sekedar menjadi standar untuk menilai penampilan fisik, namun dalam perkembangannya cantik telah berkembang menjadi sebuah goal, priority, bahkan obsessionyang dialami sebagian besar kaum wanita.


Secara umum, definisi cantik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa senang pada manusia. Namun, definisi yang dikemukakan oleh Eric Newton ini (The Meaning of Beauty), merangkum makna sangat luas dan juga bersifat relatif untuk setiap orang. Menyenangkan untuk sebagian orang, belum tentu menyenangkan untuk sebagian yang lain.
Secara sederhana, konsep cantik yang paling mudah ditemui di dalam pembicaraan masyarakat awam masih berkutat seputar: kulit putih, mulus, memiliki rambut lurus, wajah yang menarik, dan tubuh yang langsing.
Konsep sesungguhnya merupakan hasil bentukan media massa dengan dunia periklanan sebagai fasilitator utamanya. Dunia periklanan, khususnya yang memediasi bisnis produk-produk perwatan kecantikan, memiliki andil besar dalam mendifinisikan kecantikan melalui citra perempuan cantik, seksi, sensual, yang dibangun lewat penampilan para ikon medelnya.
Seiring perjalanan waktu dan kemajuan dalam industri kecantikan, batasan makna kecantikan semakin luas dan menjadi begitu rinci. Seluruh anggota tubuh wanita seakan-akan memiliki kriteria cantik tersendiri. Ada kriteria untuk menilai keindahan betis, garis pinggang, lekuk pingul, bentuk dada, hingga bagian-bagian kecil tubuh seperti kuku, hidung, bibir, alis, dan bentuk mata.
Lantas, di antara beragamnya makna cantik yang kian berkembang, makna bagaimana yang sesungguhnya hendak kita jadikan acuan?
Tentunya-dengan tak ada keraguan sedikit pun - adalah makna cantik yang telah diatur dalam Islam, karena Islam sebagai agama rahmatal lil alamin dan syaamil, agama yang menjamin keselamatan yang purna bagi setiap hamba yang menjalaninya juga mengatur setiap aspek kehirupan hingga ke hal yang sekecil-kecilnya dan mendasar.
Cantik dalam Islam, bermakna cantik luar-dalam, cantik rupa dan budi, cantik hati dan jiwa (rohani). Dalam terminologi Al-Qur'anul Karim, refleksi kecantikan yang sepurna ada pada penciptaan bidadari surga. Mereka disifati sebagai mahluk cantik yang tidak liar pandangannya, seumpama telur burung unta yang tersimpan baik (QS. As-Shaaffaat: 48-49), seumpama gadis-gadis perawan yang penuh cinta, belia, sopan, menundukkan pandangan, dan belum pernah disentuh siap pun (QS. Ar-Rahman: 56). Mereka juga disifati laksana permata yakut dan marjan, putih, jelita, dipingit dalam rumah (QS. Ar-Rahman: 75).
Dengan kata lain, Islam lebih mengutamakan kecantikan dari dalam (inner beauty) atau kecantikan batiniah daripada kecantikan fisik (outer beauty). Hal tersebut dikarenakan hati adalah komandan yang akan menentukan baik-buruknya perilaku seseorang. Kecantikan fisik dalam hal ini kecantikan wajah, semisal bentuk hidung atau mata, merupakan ciptaan Allah yang tidak bisa diubah. Sedangkan kecantikan jiwa yang bersumber dari hati dapat diubah dan ditingkatkan dengan memperbaiki kualitas iman dan takwa.

Tidak ada komentar: