Kamis, 19 April 2012

Kesehatan Islam



“Sehat?”, Pernah seorang teman mengirimkan sebuah sms hanya dengan satu kata tersebut. Agak kaku membalasnya, aku jawab dengan sebuah kalimat pendek “Alhamdulillah”.
Kesehatan memang penting nilainya, sehat jasmani dan rohani, kedua faktor yang membuat kita disebut sebagai manusia, satu-satunya makhluk yang dikaruniai akal, sebagai media untuk berfikir, mencerna, menganalisa dan banyak hal lain tentunya.
Betapa pentingnya menjaga kesehatan, dengan memiliki badan yang sehat, tentu aktivitas bisa berjalan normal.
Islam sebagai agama yang syumul, juga berbicara tentang arti penting kesehatan bagi tubuh kita. Beberapa dalil dari Al Qur’an dan Assunnahmenjelaskan akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh, antara lain :
“…Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain…”. (QS. Al Baqarah : 184)
Ayat ini menunjukan adanya rukhsoh (dispensasi) bagi yang sakit ketika melaksanakan ibadah puasa ramadhan, demikian juga diperbolehkan berbuka puasa bagi musafir (orang yang sedang dalam perjalanan). Karena adanya mani’ (sesuatu yang mencegah) yakni sakit dan safar.
Tujuan diperbolehkannya berbuka puasa bagi kedunya tidak lain untuk menjaga kesehatan.
Ayat berikut juga memberikan toleransi bagi yang sakit ataupun musafiruntuk menggunakan debu sebagai ganti dari air ketika bersuci.
“…dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu…”. (QS. Annisa: 43)
Sebuah hadits menjelaskan tentang seseorang yang sedang menderita suatu penyakit untuk berobat kepada dokter spesialis dan ternama, hal ini diriwayatkan oleh Al Imam Malik dari Zaid bin Aslam : suatu ketika seorang laki-laki pada masa Rasulullah SAW. Terluka sampai bengkak, orang tersebut memanggil dua orang temannya dari Suku Anmar, kemudian memperlihatkan luka yang dideritanya kepada kedua sahabatnya tersebut. Keduanya berkata : bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada kami berdua : “apakah disekitar kalian ada seorang dokter”, kemudian keduanya berkata : “kebetulan ada seorang dokter yang hebat”.
Zaid bin Aslam memberi kesimpulan, secara tidak langsung Rasul mengatakan : “Telah diturunkan obat (penawar) saat diturunkannya suatu penyakit”
Jelaslah sudah, bahwa arti penting seorang dokter dalam suatu komunitas tertentu memberi pengaruh yang besar, karena dengan perantaraanya Allah memberikan kesembuhan pada setiap warga yang menderita suatu penyakit. Perhatian nabi terhadap kesehatan sungguh luar biasa, hal ini sebagai dalil akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh kita.
Satu hal lagi kiranya perlu diungkapkan, hadits nabi tentang anjuran untuk bersiwak (membersihkan gigi dan bau mulut).
Sekiranya tidak memberatkan umatku, maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Bersiwak adalah membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut dengan kayu ‘aroq ataupun sejenisnya, saya lebih cenderung kalau siwak itu disamakan dengan sikat gigi, dalam hal kesamaan fungsi dan penggunaanya. Mulut sebagai organ pertama dalam tubuh ketika mengkonsumsi makanan, dan juga sebagai media komunikasi dengan sesama, akan lebih segar dan tampak pede jika terbebas dari kotoran dan bau yang tak sedap.
Tulisan ini terlahir saat saudara - saudaraku sedang menderita penyakit, terlebih ayahku yang “Alhamdulillah” saat ini sudah berangsur sembuh. Semoga dengan cobaan ini, dapat melahirkan manusia-manusia suci yang selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt.

2 komentar:

irfan hidayatul fazri mengatakan...

mangkannya minum susu mulu lo ya???
olah raga juga dongggg

Rani Okta Nurlaela mengatakan...

Hehehe.....
Iyaa dongg, biar sehattt tauuu.... :p